|
REFLEKSI HARI AIR SEDUNIA
KE-20
Oleh :
Djoko Suprapto - M. Sholeh - Sukarno
(Direksi
PDAM Kabupaten Sragen)
Amanah Undang-undang dasar 1945 Pasal 33 ayat (3)
adalah “Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat”. Sungguh para pendiri Republik ini sudah
sadar betul bahwa masalah air sangatlah penting dalam kehidupan dan kemakmuran
rakyat. Oleh karena itu pengelolaan air
bagi hidup dan kehidupan masyarakat harus dikelola dengan sebaik-baiknya dengan
tujuan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.
Sementara secara historis, Hari Air Sedunia dicetuskan kali pertama saat
digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau
Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Pada Sidang Umum PBB ke-47 yang dilaksanakan
pada tanggal 22 Desember 1992, keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang
menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air se-Dunia setiap tanggal 22 Maret dan
mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.
Air adalah sumber kehidupan, segala bentuk kehidupan di
alam ini mutlak memerlukan air untuk
proses kehidupannya. Hampir seluruh kegiatan hidup dan kehidupan kita
memerlukan air sebagai bagian dalam kehidupan sehari-hari, dari minum, mandi,
bertani, transportasi dan lain-lain. Air
minum merupakan kebutuhan manusia yang paling penting. Tubuh manusia 70 % terdiri dari air, dan
untuk tetap mempertahankan hidup air dalam tubuh tersebut harus
dipertahankan. Padahal kebutuhan air
minum setiap orang bervariasi dari 2.1 liter hingga 2.8 liter per hari,
tergantung pada berat badan, umur dan aktivitasnya. Namun agar tetap sehat, air minum harus
memenuhi persyaratan fisik, kimia maupun bakteriologis.
Sebagian besar kebutuhan air minum di berbagai kota di
tanah air dipenuhi dari sumber air sumur atau dari air permukaan yang telah
diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sementara itu dengan semakin meningkatnya
pertambahan penduduk semakin meningkat kebutuhan air minum untuk memenuhi
kehidupan sehari-hari. Demikian juga
dengan perubahan lingkungan dan ditambah kejadian beberapa tahun terakhir
mengenai dampak anomali iklim dan kualitas lingkungan menyebabkan kualitas air
minum semakin menjadi kebutuhan yang harus diperhatikan apalagi dituntut
masalah kesehatan. Sumber air tanah
semakin lama semakin terkuras dan penggunaan air permukaan menghadapi
persaingan antara kebutuhan air minum dan air untuk kebutuhan irigasi
pertanian. Disinilah diperlukan kearifan
dari pengelola tata guna air khususnya PDAM
Sragen di berbagai daerah untuk memanfaatkan air secara arif dan bijaksana.
Dengan tantangan kondisi minim sumber air, topografi dan
kondisi geografis yang kurang menguntungkan, PDAM Sragen dihadapkan pada
berbagai masalah keterbatasan resources dan cakupan layanan yang cukup
luas. Inilah tantangan untuk memenuhi
target MDG’s 2015 untuk memenuhi layanan 80% di Perkotaan dan 60% di Pedesaan atau MDG's 2025 100 % Cakupan Pelayanan.
Sebagai informasi kebutuhan PDAM Sragen dipenuhi dari 33 sumur air dalam
dan 1 sumber air dari luar Kabupaten yang debitnya bervariasi, oleh karena itu
perlu dibuat sumur-sumur baru untuk memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat,
disamping itu PDAM Sragen sudah mengantisipasi dengan berpartisipasi dalam SPAM
(Sistem Pengelolaan Air Minum) Regional WOSUSOKAS
(Wonogiri-Sukoharjo-Solo-Karanganyar-Sragen) dimana bagi PDAM Sragen diharapkan
mampu mencukupi tambahan bagi 12.000 pelanggan baru di tahun yang akan
datang. Inilah bukti dan tekad PDAM
Sragen untuk tetap memBErikan Service Terbaik kepada seluruh pelanggan ditengah berbagai keterbatasan
tersebut, tentunya dengan dukungan masyarakat di Kabupaten Sragen dan seluruh
stakeholders terkait.
Hari
ini, 22 Maret 21012 dunia memperingati Hari Air Sedunia yang sudah dicanangkan
sejak tahun 1993. Dengan slogan “Water
and Food Security” seluruh lapisan masyarakat diingatkan untuk memelihara
ketahanan air demi kelangsungan kebutuhan pangan. Tanpa air pangan akan musnah.
Perserikatanan Bangsa-bangsa (PBB) melalui UN-Water mengajak masyarakat dunia
untuk mengkampanyekan slogan “Water and Food Security” mengingat semakin
langkanya sumberdaya air yang layak konsumsi dan tekanan yang makin kuat
terhadap air. Tindakan kecil seperti tidak membuang atau memboroskan makanan,
diet sehat, mengkonsumsi makanan yang bergizi yang diproduksi dengan hemat air
serta tindakan kecil yang bisa berdampak pada ketahanan air dan pangan.
Selamat
Hari Air Sedunia 2012. Hemat air untuk menyelamatkan pangan. Stop pemborosan
atas air dengan memberi ruang yang adil bagi rakyat..........!
Salam
lestari....................bhakti bagi negeri.........untukmu RI......................!!!
Sragen, 22 Maret 2012
Djoko
Suprapto – M. Sholeh - Sukarno
(Direksi PDAM Kabupaten Sragen)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar